BAB II
PEMBAHASAN
A.
Segmentasi,
Posisi Dan Pemasaran
1. Segmentasi
Segmentasi pasar menurut Kotler (1994)
adalah “suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen
yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target
pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. Dalam
setiap segmen terdiri dari individu dengan kebutuhan dan keinginan yang sama,
dan mempunyai respon yang sama terhadap usaha pemasaran yang ditawarkan. Dasar
Segmentasi pasar konsumen meliputi: segmentasi geografis, segmentasi
demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.
Segmentasi geografis mengharuskan
pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti:
Negara-negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga.
Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah
geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada
variasi lokal. Dalam Segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan variable-variabel demografis seperti: usia,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganeegaraan, dan kelas sosial. Variabel
demografis merupakandasar yang paling populer untuk membedakan kelompok
pelanggan. Satu alasan adalah bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat
pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variable demografis. Alasan
lain adalah bahwa variable demografis lebih mudah di ukur daripada sebagian
besar variable. Bahkan jika pasar sasaran di uraikan ke dalam faktor non
demografis (katakanlah jenis kepribadian) hubungan dengan karakteristik
demografis dibutuhkan untuk mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang
harus digunakan untuk menjangkaunya secara efisien. Dalam segmentasi
psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya
hidup atau kepribadian akan nilai. Orang-orang dalam kelompok demogrfis yang
sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda.
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompokkelompok
konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar
yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar
atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi
syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
a) Measurability,
yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat
didekati.
b) Accessibility,
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan
(mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
c) Substantiability,
yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program pemasarannya.
Ada 3 langkah dalam mengidentifikasi
segmen pasar: Survey, analisis, dan pembentukan profil :
a) Tahap
survey. Pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk mencari
penjelasan dan membentuk kelompok focus untuk mendapatkan pemahaman atas
motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya periset menyiapkan kuesioner
dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai atribut yang dibutuhkan.
b) Tahap
analisis. Periset menerapkan analisis factor terhadaap data untuk membuang
variable-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis
kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbedabeda secara maksimum.
c) Tahap
pembentukan. Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap,
perilaku, demografis, psikologis, psikografis, dan pola media. Masing-masing
segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominan yang ada pada kelompok
tersebut.
2. Posisi (Positioning)
Positioning produk adalah cara pandang
konsumen terhadap produk tersebut pada atribut yang palinng penting, yang pada
akhirnya akan menghasilkan citra positif atau citra negative dari konsumen
terhadap suatu produk. Penetapan posisi produk dipandang sebagai salah satu
elemen yang amat penting dalam strategi pemasaran perusahaan, karena
mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan penetapan posisi yang
tepat dan jelas perupakan penentu arah aktifitas promosi. Dalam melaksanakan
positioning produk, bisa ditetapkan melalui salah satu dari empat pendekatan
sebagai berikut:
a. Ciri produk
b. Harga dan kualitas
c. Penggunaan
d. Pengguna produk
Sedangkan dalam rangka menetapkan
posisi, pemasar dapat menerapkan beberapa strategi sebagai berikut:
a. Penetapan posisi
berdasarkan ciri khas produk.
b. Penetapan posisi
berdasarkan manfaat produk
c. Penetapan posisi
berdasarkan penggunaan sesuai dengan event.
d. Penetapan posisi
berdasarkan tingkat pengguna tertentu.
e. Penetapan posisi
berdasarkan pembandinng langsung dengan produk pesaing.
f. Penetapan produk
berdasarkan perbedaan kategori produk.
Secara umum tugas
positioning terdiri dari tiga tahap yaitu:
a) Mengidentifikasikan
sejumlah kemungkinan keunggulan bersaing untuk membangun posisi
b) Memilih keunggulan
bersaing yang tepat
c) Mengkomunilasikan secara efektif
dan mendeliverikan posisi yang terpilih kepasar.
Fokus utama positioning adalah persepsi
pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik.
Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk
mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai
superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama
keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi
perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing,
persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya
sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap
pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan
terhadap perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing.
3. Pemasaran
Pemasaran
merupakan salah
satu kegiatan penting yang perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan usaha
dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut.Disamping kegiatan pemasaran
perusahaan juga perlu mengkombinasikan fungsi-fungsi dan menggunakan keahlian
mereka agar perusahaan berjalan dengan baik.
Dalam hal ini perlu diketahui mengenai definisi pemasaran.
Berikut peneliti akan memaparkan devinisi pemasaran menurut para ahli.
1)
Menurut
Kotler (1997:8). Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
2)
menurut
William J. Stanton, (1984:7). Pemasaran adalah suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang
yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
3)
Basu
dan Hani (2004:4). Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
B. Segmentasi, Posisi Dan Pemasaran
Wafer Tango
1. Segmentasi Pemasaran Wafer Tango
Segmentasi pada wafer tango ditujukan
untuk berbagai macam kalangan, tua, muda,anak-anak pun bisa menikmati lezatnya
wafer tango, lantas bagaimana wafer tango bisa
dinikmati semua kalangan , padahal produk yang di keluarkan adalah item
yang sama yaitu wafer, dan tidak ada yang membedakan wafer untuk tua, muda,
anak-anakpun, maka dari itu untuk mengarahkan produk supaya tepat pada pangsa
pasar, serta mengeluarkan produk tango dengan berbagai macam kemasan.
Untuk wafer tango yang di konsumsi anak-anak, wafer tango
mengeluarkan kemasan kecil, yang harga di pasar
seribu rupiah, dengan
mengeluarkan produk dengan kemasan kecil, diharapkan haraga yang relatif murah
bisa di jangkau anak-anak, dan anak-anak pun dengan mudah bisa menikmati wafer
tango, wafer tango kemasan kecil ini berisi 4 buaf wafer , dengan 4 buah wafer
di dalamnya, di harapkan anak-anak bisa habis memakan 1 kemasan penuh wafer
tango, tanpa menyisakan wafer yang ada di dalamnya, dengan beginipun orang tua
yang membelikan wafer untuk anaknya tidak bosan untuk membeli wafer tango lagi
untuk anaknya karena selalu habis setiap di belikan wafer tango.
Berbeda dengan anak-anak, porsi untuk remaja tentunya
lebih banyak, maka dari itu wafer tango mengeluarkan produk dengan kemasan yang
lebih besar, berisi 12 buah wafer, dengan harga 4000 rupiah, hal ini dinilai
pas dengan kantong remaja , yang tentunya uang sakunya lebih banyak dari pada
anak SD, dan berbeda dengan Anak-anak yang biasa dimakan sendiri, remaja
cenderung gemar berbagi makanan kecil, disaat ngobrol santai, atau saat belajar
bersama.
Berbeda lagi dengan anak-anak atau remaja, kemasan wafer
tango yang paling besar ini di tujukan untuk orang dewasa baik yang sudah
berumah tangga ataupun belum. Hal ini di asumsikan , agar wafer tango tidak
habis sekali dimakan, dan bisa di sajikan untuk keluarga, tamu, teman, ataupun
menjadi snack saat mengerjakan tugas kantor.
2. Positioning
Produk
Wafer Tango
Wafer Tango memposisikan diri sebagai market leader wafer
di Indonesia. Dengan tagline “Garing, Lembut, dan Renyah di Dalam” membuat
konsumen merasa dekat dengan wafer tango.
Dengan banyaknya varian rasa
yang beredar wafer tango menjadi kekuatan pasar
untuk menandingi produk-produk makanan ringan di Indonesia. Kunci sukses
GOT dalam menghadapi persaingan adalah:
a)
Inovatif dengan menghasilkan
produk-produk unik.
b)
Sejak awal mereka percaya dengan
kekuatan merek dan mengalokasikan dana untuk memperkuat merek.
c)
Fokus pada bisnis consumer goods dan
kebutuhan sehari-hari.
d)
Memiliki perusahaan distribusi sendiri
yang menjangkau hingga pelosok desa.
e)
Visioner, mampu mengantisipasi
kebutuhan konsumen, strategi pesaing, dan perubahan pasar.
3.
Pemasaran Wafer Tango
Melihat perkembangan wafer Tango dari tahun ke tahun,
tampaknya wafer Tango mempunyai prospek bisnis yang cerah. Memulai debut
pertama pada tahun 1993, wafer Tango tetap menjadi idola masyarakat. Anda
mungkin tidak menemukan produk wafer sejenis yang menawarkan rasa renyah di
setiap gigitannya.
Dengan rasa yang enak dan manis yang terasa di setiap
lapisannya. Harga yang murah, kemasannya juga simpel dan menarik serta dijamin
halal membuat para konsumenya susah untuk berpaling ke produk lain yang
sejenis.
Dengan pangsa pasar wafer Tanggo kini yang sekitar 40%,
kini Tango diproduksi dalam kapasitas penuh, 1.500 ton/bulan. Dan selalu habis.
Dengan produksi yang maksimal, perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal
pula. Omset tahunan Group Orang Tua dapat mencapai Rp 6 triliun.
Dengan semakin banyaknya produk yang serupa serta
ketatnya persaingan tidak membuat Tango kehilangan akal. Tango semakin giat
membuat inovasi pada produknya. Dan terbukti sampai sekarang Tango tetap
merajai pasar wafer Indonesia.
a) Strategi Bisnis
Strategi Mempertahankan Pelanggan Sangat sulit bagi suatu
produk untuk bertahan dalam siklus hidup lama. Banyak produkyang mampu
mengalami lonjakan pertumbuhan pada tahap awal, tapi rata-rata tak bertahan
lama. Mereka kesulitan, atau lengah, mempertahankan posisi pasar yangtelah
diraih. Dalam hal ini , khususnya Tango telah membuktikan kemampuannya untuk
bertahan dipasar Indonesia. Berawal dari sebuah upaya untuk terus melayani
kebutuhan konsumen dengan anekaragam produk dan layanan bermutu, mendirikan
sebuah Research and Development Center yang sekarang menjadi Research and
Innovation Center (R & I Center). Dilengkapi dengan berbagai sarana dan
prasarana modern serta sumber daya yang ahli di bidangnya masing-masing, R
& I melakukan riset secara berkesinambungan.
Untuk mengembangkan produk-produk yang memiliki nilai
tambah dan mempunyai "unique winning product", yang mampu memenuhi
kebutuhan dan selera konsumen sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman Selain
itu, strategi lain yang dilakukan Tango untuk mempertahankan ataupun menarik
pelanggan baru adalah:
1) Melakukan
komunikasi pemasaran above the line (ATL) atau yang biasa disebut iklansecara
genjar di media cetak maupun elektronik.
2) Membuat
promo/undian, “Tango Bagi Bonus Milyaran” untuk menarik minat
pembeli.3.Melakukan inovasi dan kreasi baik pada permen maupun wafernya.
Misalnya padarasa dan desain produknya. Komitmen akan inovasi dan kualitas
untuk memuaskan konsumen setianya, telah terbukti dengan penghargaan -
penghargaan yang selama ini telah peroleh. Wafer Tango kembali meraih
penghargaan ICSA 2008 dan sekaligus masuk ke dalamdaftar “Best of the Best
ICSA” dan mendapat predikat “Golden Brand” sebagai merekyang berhasil meraih
penghargaan ICSA 7 kali berturut-turut sejak tahun 2002. Hal ini membuktikan
kepercayaan dan kesetiaan konsumen bahwa wafer Tango adalah yang terbaik.Selain
itu, juga selalu mengutamakan keamanan dan ketenangan hati konsumen. Oleh
karena itu dalam proses produksi, selalu memegang standar mutu yang telah
ditetapkan oleh BPOM, serta sesuai dengan standar GMP (Good Manufacturing
Practices) dan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik). Atas komitmen
tersebut, telah meraih sertifikat ISO 22000 untuk Food Safety Management serta
ISO9001 untuk produk Personal Care
b)
Strategi
Menghadapi Persaingan
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, persaingan
ketat dan tuntutan konsumen yang semakin tinggi mengharuskan perusahaan
melakukan evaluasi lebih ketat dan kontinu terhadap proses dan mutu
produk-produk yang dihasilkan, meningkatkan jaminan mutu (Quality Assurance),
dan menghasilkan produk-produk inovatif. Untuk itu, pada tahun 2000 Research
& Development diubah menjadi Research & Innovation (R&I). Tujuannya
agar sumber daya R&I menjadi lebih kreatif dan inovatif serta dapat mengembangkan
produk yang mampu memenuhi keinginan konsumen, memiliki nilai tambah, serta
mempunyai 'Unique Winning Point' dibandingkan produk sejenis. Kunci sukses
GOT dalam menghadapi persaingan adalah:· Inovatif dengan menghasilkan
produk-produk unik.
Sejak awal mereka percaya dengan kekuatan merek dan
mengalokasikan dana untuk memperkuat merek.· Fokus pada bisnis consumer goods
dan kebutuhan sehari-hari.· Memiliki perusahaan distribusi sendiri yang
menjangkau hingga pelosok desa.· Visioner, mampu mengantisipasi kebutuhan
konsumen, strategi pesaing, danperubahan pasar. Dengan semakin banyaknya produk
yang serupa serta ketatnya persaingan tidak membuat Tango kehilangan akal.
Tango semakin giat membuat inovasi pada produknya. Dan terbukti sampai sekarang
Tango tetap merajai pasar wafer Indonesia.
C. Analisis SWOT dari produk Wafer Tango
Analisis SWOT meliputi pengaruh faktor internal dan
eksternal bagi perusahaan. Faktor internal terdiri dari Strength dan Weakness,
sedangkan faktor eksternal terdiri dari Opportunities
dan Threath. Berikut ini adalah
analisis SWOT dalam produksi Wafer Tango :
1)
Strength
Produk Wafer
Tango dipasarkan di
semua tempat perbelanjaan, seperti toko kelontong, swalayan, minimarket, atau
hypermart di sekitar pemukiman masyarakat. Produk ini dijual dengan
harga yang cukup murah dan terjangkau oleh masyarakat. Hal ini menjadikan
produk Wafer Tango dapat bersaing dengan produk lain yang sejenis. Walaupun murah,
produk ini tetap
mengutamakan penggunaan bahan-bahan yang sehat, bermutu dan aman untuk
dikonsumsi. Selain itu, varian rasa yang nikmat menjadi keunggulan dan ciri
khas dari produk kami. Wafer Tango memberikan berbagai ukuran kemasan, dari
yang berukuran kecil yang muat dalam saku hingga dengan kemasan kaleng yang
cocok untuk jamuan tamu di rumah. Kemasan di design menarik dan tidak mudah
rusak.
2)
Weakness
Wafer yang
bearada dalam kemasan paling kecil berukuran mini, sehingga terkesan harga yang
sedikit tinggi dari produk lain. Ini memungkinkan konsumen beralih ke produk
lain.
3)
Opportunities
Produk Tango merupakan salah
satu alternatif yang tepat untuk dijadikan pemenuh kebutuhan masyarakat. Selain
itu Wafer Tango sangat pantas untuk dijadikan camilan atau untuk jamuan tamu.
Sampai saat ini
peluang produk makanan masih cukup besar karena makanan masih menjadi kebutuhan
primer masyarakat. Oleh karena itu, peluang dalam mempromosikan produk Wafer
Tango masih cukup
besar. Kemudian Perusahaan PT. Grup Orang Tua merupakan
produsen makanan yang cukup ternama, sehingga memudahkan produk Tango untuk mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat.
4)
Threath
Wafer Tango bukan satu-satunya produk
makanan yang memiliki varian rasa. Banyak produk serupa dengan merk cukup
terkenal yang beredar di pasaran. Oleh karena itu, produk kami harus dapat
bersaing dengan cukup ekstra di pasaran agar dapat merebut pangsa pasar. Wafer Tango sebagai
salah satu produk ternama, menjadikan modus bagi para pelaku penipuan,
menjanjikan hadiah uang tunai mengatas namakan PT Grup Orang Tua.
D. Marketing
Mix Produk Wafer Tango
Salah satu strategi yang berhubungan
dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah Bauran Pemasaran (marketing mix). Bauran Pemasaran merupakan
variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang
diharapkan dari pasarsasaran.
Marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran
Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran
yang di laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan
secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix
itu sendiri.
Strategi
Marketing Mix menurut P Kotler, Mencakup 4 pokok kebijakan, yang disebut 4P:
1) Product atau kebijakan sekitar
produk.Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna
mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat
memuaskan kebutuhan.
2) Price atau kebijakan tentang
harga.Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi
produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi
pesaing perusahaan dalam merebut konsumen.
3) Place atau kebijakan tentang
distribusi.Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih
berguna bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan
saat dimana saja dibutuhkan.
4) Promotion atau kebijakan
promosi.Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan
informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap
produk yang dihasilkan.
Dalam Pemasaran Produk, Marketing Mix
yang digunakan untuk pemasaran Produk Tango adalah sebagai berikut :
1)
Produk
Tango Wafer merupakan sebuah produk wafer yang diproduksi oleh PT.
Ultra Prima Abadi pada Desember 1995. Terdiri dari beberapa lapis wafer dengan
krim ditengahnya, Tango Wafer dengan konsep “One Bite Size” merupakan wafer
yang pas untuk dikunyah. Sejak saat itulah Tango Wafer masuk ke dalam pasar
industri makanan ringan di Indonesia dengan 3 variant rasa Chocolate, Susu
Vanilla, dan Choco Hazelnut.
a) Kualitas
Kualitas produk
ini sudah bisa dibuktikan dengan baik. Terbukti bahwa hingga saat ini produk
masih digunakan dan laku di pasaran.
b) Nama Merek
Nama merek
produk adalah tango. Nama merek ini dibuat dengan pertimbangan penuh perusahaan
guna menciptakan kepercayaan, keyakinan, kekuatan, keawetan, serta status di
mata masyarakat konsumen.
c) Kemasan
Kemasan sama
pentingnya dengan kualitas produk yang fungsinya juga mendorong minat pembeli
untuk membeli produk ini.
2)
Place
Dikarenakan
mulai banyak bermunculan produk pesaing, pasar wafer Tango pun semakin
sempit, otomatis,
untuk mengatasi
hal ini pendistribusian wafer tango
menjadi lebih terfokus pada pangsa pasarnya, seperti kemasan yang paling kecil ada
di toko-toko, kios, warung-warung kecil, sedangkan kemasan yang besar kita
tarik dan kami fokuskan pada toko-toko besar seperti swalayan, supermarket, dan
hypermart.
a)
Saluran Distribusi
Dalam tango
menggunakan distribusi yang tidak hanya melalui supermarket, tetapi juga kepada
toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
b)
Jangkauan
Dapat di
jangkau di seluruh indonesia
3)
Price
Harga untuk tango sendiri berbeda-beda, sesuai
dengan besarnya ukuran (gram). Tentu daftar harga juga sangat penting
dicantumkan dalam produk untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian
atau perhitungan. Berikut beberapa daftar harga:
No
|
Nama Produk (Brand Name)
|
Harga (Price) /Rp
|
1
|
Wafer Makanan
ringan Susu Vanila 80g
|
4.000
|
2
|
Wafer Makanan
ringan rasa Tiramisu 180g
|
8.500
|
3
|
Wafer Makanan
ringan rasa Susu Vanila 30g
|
1.200
|
4
|
Wafer Makanan
ringan rasa Strawberry Jam 80g
|
6.000
|
5
|
Wafer Makanan
ringan rasa Strawberry Jam 30g
|
1.000
|
6
|
Wafer makanan
ringan rasa Kurma Madu 180g
|
8.500
|
7
|
Wafer Makanan
ringan rasa coklat 30g
|
1.200
|
8
|
Wafer Makanan
ringan rasa Chocolate 180gr
|
8.900
|
4)
Promotion
Tango Wafer bekerja sama dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia
(OBI), Tango Peduli Gizi telah berhasil dilaksanakan
di Nias (Sumatra Utara) dan Ruteng (Nusa Tenggara Timur). Tahap pertama program
Tango Peduli Gizi di Nias dilaksanakan dalam pada bulan Juli – Oktober 2011
untuk 10 keluarga. Tahap kedua dilaksanakan pada November 2011 – Februari 2012
utuk 15 keluarga.
Secara keseluruhan,program ini mencakup
25 keluarga Nias dimana anak-anak yang mengalami gizi buruk telah dinyatakan
sembuh setelah mengikuti program BPG pada tahun 2010, dan menyatakan komitmennya
untuk membantu keluarga lain dalam memberantas gizi buruk. Promosi produk tango
sendiri dilakukan tidak hanya melalui media televisi tapi juga melalui media
cetak (Koran, majalah
Tidak
hanya itu Tango memberikan promo sebagai berikut :
Ø Tango Fusion Promo Giant (Ayo beli 2 Tango Fusion 175.5 gr
dan dapatkan gratisnya 1 Tango Fusion 32.5 gr di Giant)
Ø Tango CrunchCake Promo Lotte Mart (Mau dapet gratis 1 Tango CrunchCake
80gr ? Buruan ke Lotte Mart)
Ø Crunchcake Promo Indomaret (Beli 2 Crunchcake 80 gr di
Indomaret, kamu bisa dapetin gratis 1 Oops Hotsa)
Ø Wafer Tango Promo Indomaret (Tiap pembelian Wafer Tango 171 gr
di Indomaret, kamu bisa dapetin gratis 1 klop)
Ø Tango CrunchCake Photo Contest (Yuk ikutan Tango CrunchCake Photo
Contest yang diadakan dari tanggal 6 - 19 Desember 2012)
Ø Fun Cooking With Tango (Dalam rangka untuk lebih
mengakrabkan Wafer Tango dengan para pedagang yang telah banyak membantu
pendistribusian Wafer Tango kepada konsumen)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari Pemaparan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1) Segmentasi
pada wafer tango ditujukan untuk berbagai macam kalangan, tua, muda,anak-anak
pun bisa menikmati lezatnya wafer tango, lantas bagaimana wafer tango bisa dinikmati semua kalangan, maka dari itu untuk
mengarahkan produk supaya tepat pada pangsa pasar, serta mengeluarkan produk
tango dengan berbagai macam kemasan.
2) Wafer Tango
memposisikan diri sebagai market leader wafer di Indonesia. Dengan tagline
“Garing, Lembut, dan Renyah di Dalam” membuat konsumen merasa dekat dengan
wafer tango. Dengan banyaknya varian rasa yang beredar wafer tango menjadi kekuatan
pasar untuk menandingi produk-produk makanan ringan di Indonesia.
3) Kunci sukses PT. Orang Tua Group dalam dalam
menghadapi persaingan adalah, Inovatif
dengan menghasilkan produk-produk unik. Kemudian dengan kekuatan merek dan mengalokasikan
dana untuk memperkuat merek,
dan Fokus pada bisnis consumer goods dan
kebutuhan sehari-hari.·
4) PT. Orang Tua Group juga Memiliki
perusahaan distribusi sendiri yang menjangkau hingga pelosok desa.· Visioner,
mampu mengantisipasi kebutuhan konsumen, strategi pesaing, danperubahan pasar. Hal ini terbukti
sampai sekarang Tango tetap merajai pasar wafer Indonesia.
B.
SARAN
Dari Pembahasan makalah diatas maka
melalui makalah ini juga kami sangat berharap sekiranya ada masukan atau saran
yang bersifat membangun (Konstruktif)
sangat kami harapkan, karena apapun bentuknya kami, kami hanyalah manusia yang
tak luput dari salah dan khilaf.
Kemudian kami juga menyarankan agar
materi/pembahasan pada mata kuliah ini dapat dilanjutkan dengan melakukan
praktik atau kunjungan beberapa perusahan untuk pengembangan maindset serta
pehaman yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tjiptono, Fandi. 2005. Brand
Management & Strategi. Ed-I, Yogyakarta : ANDI
Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung : CV. Yrama Widya
Simamora, Bilson.2001.Memenangkan pasar dengan pemasaran
efektif dan device profitabel.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti,F., 2002. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Morrisan, M.A., 2010, Periklanan
komunikasi pemasaran terpadu. Kencana prenada media group, Jakarta.
Iskandar. 2013. Metodologi
Penelitian Pendidikan dan Sosial. Ed-V, Jakarta : Referensi
Purnomo, Steiawan Hadi. 1999. Manajemen
Strategi “Sebuah Konsep Pengantar”. Jakarta : LP Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Kotler,
P. 2003. Marketing Inside From A to Z.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar